Selasa, 26 Juni 2012

Profil & Sejarah Kota Subulussalam



Nama Resmi                :   Kota Subulussalam
Lambang Kota Subulussalam

Ibukota                       :   Subulussalam
Luas Wilayah              :   1.391 km²
Jumlah Penduduk        :   220.737 (2000)

Wilayah Administrasi   :  5 Kecamatan 
Walikota                      :  Merah Sakti Kombih, SH
Wakil Walikota            :   H. Affan Alfian Bintang, SE
Alamat Kantor             :  Jln Teuku Umar

Batas Wilayah dan Letak Geografis

Sebelah Utara : Kecamatan Lawe Alas, Kabupaten Aceh Tenggara da Kabupaten Dairi, Sumatera Utara
Sebelah Selatan : Kecamatan Singkohor dan Suro Baru, Kabupaten Aceh Singkil
Sebelah Barat : Kecamatan Trumon dan Trumon Timur, Kabupaten Aceh Selatan
Sebelah Timur : Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara

Kecamatan

1. Longkip
2. Pananggalan
3. Rundeng
4. Simpang Kiri
5. Sultan Daulat

Pariwisata

Irigasi Sungai Namo Buaya, wisata irigsi kota Subulussalam, air terjun Nantampuk Mas, Sungai namo Buaya.
Kota Subulussalam adalah sebuah kota di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia. Kota ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2007, pada tanggal 2 Januari 2007. Kota ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Singkil.

Meski sudah diseminarkan beberapa waktu lalu, namun hari jadi kota Subulussalam  tampaknya masih menimbulkan prokontra. Pasalnya, hari jadi ke-48 yang ditetapkan pada tanggal 14 September 2010, dinilai beberapa kalangan justru telah menghilangkan  sejarah lahirnya Pemerintahan Kota (Pemko) Subulussalam, karena  baru berusia sekitar tiga tahun.

Salah satunya muncul dari tokoh masyarakat Penanggalan yang nota bene Bupati Aceh Singkil H Makmursyah Putra SH MM yang juga merupakan salah satu penggagas dimekarkannya Subulussalam dari Kabupaten Aceh Singkil. Menurut Makmur, dengan membawa nama hari ulang tahun Subulussalam saja berarti telah meninggalkan beberapa wilayah seperti Kecamatan Penanggalan, Rundeng, Sultan Daulat dan Longkib yang merupakan bagian dari kota Subulussalam.

"Kalau kita tilik dari sejarah, nama Subulussalam itu kan hanya perubahan  nama dari ibukota Kecamatan Simpang Kiri. Berarti yang berulang tahun ke-48 tentu saja Kecamatan Simpang Kiri.
Jadi dikemanakan  empat kecamatan lainnya?" tanya Makmur kepada wartawan di kediamannya di Dasan Raja, Penanggalan Senin (13/9).

Lebih lanjut dijelaskannya, hal itu berbeda dengan kota-kota lainnya seperti Jakarta, Medan dan beberapa kota lain yang telah merayakan hari jadinya hingga beratus-ratus tahun. Menurutnya, kota-kota tersebut memang dari sejak dulunya telah memiliki wilayah yang ada hingga saat ini. "Benar kota-kota tersebut telah merayakan HUT-nya hingga ratusan tahun.

Tapi sejak dalu memang itulah wilayahnya. Jadi jangan kita samakan dengan daerah kita. Kalau Subulussalam saja, artinya Penanggalan tidak ikut, kecuali kota Subulussalam, baru semuanya ikut," ujarnya dan mengaku tidak setuju dengan penetapan hari jadi kota Subulussalam ke-48.
Dauli Samosir Global | Subulussalam.
sumber  :  http://aryawanb.blogspot.com/2011/03/profil-sejarah-kota-subulussalam.html
                http://acehpedia.org/Kota_Subulussalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar